GoSumsel– Dewan Pimpinan Cabang Ikatan Advokat Indonesia (DPC Ikadin) Palembang menggelar buka puasa bersama di Angkasa Driving Range, Jl. Adisucipto, Lanud Srimulyono Herlambang, Palembang. Kegiatan yang mengangkat tema Hikmah Ramadhan Menjadi Spirit Profesional bagi Advokat Pejuang, ini dihadiri lebih dari 50 anggota Ikadin Palembang.
Acara semakin nikmat, ketika Andi Arifuddin Mukhtar, melantukan ayat suci Al-Qur’an.
Silaturahmi sebagai Kunci Kebersamaan
Ketua DPC Ikadin Palembang, Andri Meilansyah, SH., MH., CHRM., C.MSP mengucapkan terimakasih atas kedatangan para tamu undangan.
Menurut pria yang akrab disapa Andre Macan ini, buka puasa bersama bukan hanya sekadar tradisi tahunan, tetapi juga menjadi wadah untuk mempererat tali silaturahmi di antara para advokat.
“Silaturahmi adalah ajaran yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dengan adanya kegiatan ini, kita dapat saling mengenal lebih dekat, berdiskusi, dan berbagi pengalaman, sehingga semakin memperkuat kebersamaan dan persaudaraan,” ujarnya, Minggu (23/3/2025) malam
Ia berharap kebersamaan ini dapat menumbuhkan kepedulian terhadap sesama rekan advokat serta menjadikan DPC Ikadin Palembang lebih solid dan profesional ke depan. Selain itu, Ikadin juga akan mengadakan halal bihalal setelah Hari Raya Idul Fitri guna menjaga kebersamaan dan solidaritas antaranggota.
Peran Advokat sebagai Pejuang Keadilan
Sementara itu, Dr. H. Darmadi Djufri, SH., MH., C.Med, dalam sambutannya menegaskan bahwa advokat Ikadin disebut sebagai advokat pejuang karena memiliki peran penting dalam menegakkan keadilan bagi masyarakat.
Ia menyoroti Undang-Undang KUHAP No. 1 Tahun 2023, yang akan mulai berlaku pada 2026, dan menyatakan bahwa terdapat beberapa ketentuan dalam undang-undang tersebut yang menguntungkan advokat, tetapi ada juga pasal yang berpotensi mengurangi hak advokat dalam mendampingi klien.
“Kita harus tetap fokus dalam memperjuangkan profesi advokat agar tetap menjadi bagian penting dalam sistem hukum di Indonesia,” tegasnya.
Selain itu, ia berharap DPC Ikadin Palembang terus berkembang dan tetap menjadi wadah bagi para advokat dalam menjalankan tugas dan fungsinya dengan profesionalisme tinggi.
Tausiah Ramadhan: Kesabaran dan Keadilan dalam Profesi Advokat
Dalam tausiahnya, Ustadz Abdul Khoir menekankan bahwa puasa mengajarkan kesabaran dan keikhlasan, yang sangat relevan dengan tugas seorang advokat dalam menjalankan profesinya.
“Puasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga melatih kesabaran dan mengajarkan kita untuk bersikap adil, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya memanfaatkan 10 hari terakhir Ramadhan, karena di dalamnya terdapat malam penuh keberkahan yang disebut Lailatul Qadar.
“Advokat dalam menjalankan tugasnya harus memiliki kesabaran dan keikhlasan. Jika semua dilakukan dengan niat yang baik, maka Allah SWT akan memberikan kemudahan dan pertolongan,”pesannya.(Manda)