Rekam Jejak Prestasi dan Integritas Ario Aprianto Gopar di Gedung Adhyaksa

Ario Apriyanto Gopar Kasi Ops Kejati Sumsel (foto : yns)

GoSumsel – Ario Apriyanto Gopar SH MH resmi menjabat Kepala Seksi Bidang Operasional (Kasi Ops) Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan. Ario bukan lah sosok sembarangan dan dikenal sebagai jaksa berdedikasi tinggi dengan segudang prestasi dan pengalaman dalam pengungkapan kasus korupsi di Kota Palembang.

Sebelumnya, Ario sebagai Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri (Kejari) Palembang. Ia dikenal sebagai sosok yang pemberani dan pantang mundur, meski berhadapan dengan intervensi beberapa kasus oleh pihak-pihak tertentu. Namun, dirinya sama sekali tidak mundur. Ario bahkan tidak takut membersihkan tikus-tikus berdasi hingga mafia yang korupsi di wilayah hukumnya.

Promosi yang ia dapatkan sebagai Kasi Ops Kejati Sumsel ini adalah hasil dari capaian gemilangnya selama memimpin bidang Pidsus di Kejari Palembang sejak tahun 2023.

“Semua pencapaian ini berkat doa dan dukungan dari pimpinan serta rekan-rekan kerja pidsus,” ujar Ario saat ditemui seusai acara serah terima jabatan di Aula Burhanuddin Lopa, lantai II Gedung Kejari Palembang, Rabu (09/04/2025).

Selama menjabat sebagai Kasi Pidsus Kejari Palembang, Ario mencatatkan sederet prestasi yang luar biasa. Di tahun pertama jabatannya, ia berhasil menyelamatkan keuangan negara senilai lebih dari Rp9,4 miliar, atau dua kali lipat dibanding capaian tahun sebelumnya yang hanya sekitar Rp4,6 miliar.

Atas prestasi tersebut, Ario dianugerahi penghargaan sebagai peringkat II terbaik dalam penanganan perkara tindak pidana khusus di lingkungan Kejati Sumsel.

Puncaknya terjadi sepanjang tahun 2024, Ario dan tim pidsus nya menuntaskan 35 perkara tindak pidana korupsi dengan nilai penyelamatan keuangan negara mencapai hampir Rp 33 miliar.

Capaian tersebut menjadi tonggak penting serta mengantarkan Kejari Palembang sebagai Kejari terbaik se-Indonesia dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam hal penanganan perkara tindak pidana khusus.

Ario juga sangat berperan dalam tindakan hukum kontra memori Peninjauan Kembali (PK) atas nama terpidana mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin yang ditolak oleh pengadilan.

Di tahun 2025, Ario menangani dua perkara korupsi yang mendapat sorotan publik, yakni berhasil lakukan operasi tangkap tangan (OTT) Kadisnakertrans Sumsel.

Terbaru, penyidikan korupsi pengelolaan biaya pengganti darah PMI Kota Palembang yang menjerat eks Wawako Fitrianti Agustinda dan suami Dedi Siprianto ditetapkan sebagai tersangka sebagai kado perpisahan nya kepada Kejari dan Pidsus Palembang.

Selain prestasi, perjalanan karir Ario juga menunjukkan dedikasi dan konsistensinya sebagai abdi negara. Ia memulai karier sebagai PNS Kejaksaan di Kejari Nagan Raya, Aceh, pada 2010.

Tiga tahun kemudian, ia bertugas di Kejari Banyuasin sebagai staf, lalu dipercaya menjadi ajudan Kepala Kejati Sumsel pada 2014.

Kariernya kian moncer dengan posisi strategis seperti Kasubag Protokol Kejati Sumsel (2018), Kasubagbin Kejari OKI (2021), dan Kasi Intel Kejari Ogan Ilir (2022), sebelum akhirnya menjabat Kasi Pidsus Kejari Palembang mulai 2023.

Kini, tongkat estafet kepemimpinan bidang Pidsus Kejari Palembang diserahkan kepada Ahmad Arjansyah Akbar, SH MH yang sebelumnya menjabat Kasi Pidsus Kejari Lubuklinggau.

Sementara Ario bersiap menapaki tantangan baru di Kejati Sumsel, dengan membawa rekam jejak prestasi dan integritas yang telah terbukti.

Dengan bermodalkan segudang prestasi itu, Ario Aprianto Gopar diyakini akan terus menjadi sosok panutan jaksa inspiratif yang mampu menjaga amanah, memberantas korupsi, sekaligus tetap bersahaja dalam bertugas kepada abdi Negara.(yns)